JAKARTA: Moody’s Investors Service menyatakan bahwa pasar keuangan untuk Syariah global, termasuk Asia Pasifik, berkembang kurang lebih 15% per tahun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, terutama akibat meningkatnya kemakmuran di negara-negara Islam yang didorong oleh kenaikan harga minyak.
Lembaga pemeringkat itu menilai pasar keuangan syariah tidak menunjukkan indikasi pertumbuhan akan melambat. Laporan khusus dengan judul 2007 review and 2008 outlook: Islamic Finance yang ditulis oleh Asistant Vice President Moody's Dominique Gribot-Carroz dan analis Faisal Hijazi menjelaskan pasar keuangan Syariah saat ini diperkirakan sebesar US$700 milyar secara global. Menurut dia, sukuk atau obligasi syariah merupakan segmen dengan pertumbuhan terbesar dengan volume mencapai US$97,3 miliar sepanjang 2007. “Secara global, kami memperkirakan bahwa penerbitan sukuk akan mencapai sekitar 30% hingga 35% per tahun” kata Gribot-Carroz.
Dia menambahkan pertumbuhan tersebut terutama akan datang dari negara-negara teluk (Gulf Cooperation Council), Afrika Utara dan Asia Pacific. Laporan Moody’s tersebut juga menyebutkan penerbitan Sukuk dengan denominasi mata uang Asia mengalami pertumbuhan hampir 50% atau mencapai US$65,3 miliar pada 2007 dari US$43,6 miliar pada 2006. Dia menambahkan bahwa pertumbuhan tersebut terlihat lebih stabil sejak musim panas 2007.
Prospek untuk penerbitan Syariah di Asia Pasifik dinilai masih kondusif menurut laporan tersebut. Sebagai contoh, pemerintah Jepang merencanakan untuk menerbitkan Sukuk di tahun 2008 dengan nilai berkisar antara USD300 juta dan USD500 juta. Negara lain di Asia seperti Singapura juga mempertimbangkan untuk menerbitkan Sukuk pada 2008, sementara di Hong Kong pemerintah juga memberikan dukungan terhadap perkembangan syariah. Pada saat yang bersamaan, Moody’s juga memperkirakan bahwa pertumbuhan pasar Syariah di Pakistan dan Indonesia walaupun kecil namun akan tumbuh signifikan.--(BC)
Lembaga pemeringkat itu menilai pasar keuangan syariah tidak menunjukkan indikasi pertumbuhan akan melambat. Laporan khusus dengan judul 2007 review and 2008 outlook: Islamic Finance yang ditulis oleh Asistant Vice President Moody's Dominique Gribot-Carroz dan analis Faisal Hijazi menjelaskan pasar keuangan Syariah saat ini diperkirakan sebesar US$700 milyar secara global. Menurut dia, sukuk atau obligasi syariah merupakan segmen dengan pertumbuhan terbesar dengan volume mencapai US$97,3 miliar sepanjang 2007. “Secara global, kami memperkirakan bahwa penerbitan sukuk akan mencapai sekitar 30% hingga 35% per tahun” kata Gribot-Carroz.
Dia menambahkan pertumbuhan tersebut terutama akan datang dari negara-negara teluk (Gulf Cooperation Council), Afrika Utara dan Asia Pacific. Laporan Moody’s tersebut juga menyebutkan penerbitan Sukuk dengan denominasi mata uang Asia mengalami pertumbuhan hampir 50% atau mencapai US$65,3 miliar pada 2007 dari US$43,6 miliar pada 2006. Dia menambahkan bahwa pertumbuhan tersebut terlihat lebih stabil sejak musim panas 2007.
Prospek untuk penerbitan Syariah di Asia Pasifik dinilai masih kondusif menurut laporan tersebut. Sebagai contoh, pemerintah Jepang merencanakan untuk menerbitkan Sukuk di tahun 2008 dengan nilai berkisar antara USD300 juta dan USD500 juta. Negara lain di Asia seperti Singapura juga mempertimbangkan untuk menerbitkan Sukuk pada 2008, sementara di Hong Kong pemerintah juga memberikan dukungan terhadap perkembangan syariah. Pada saat yang bersamaan, Moody’s juga memperkirakan bahwa pertumbuhan pasar Syariah di Pakistan dan Indonesia walaupun kecil namun akan tumbuh signifikan.--(BC)
---
Latihan & Perundingan: www.alfalahconsulting.com
Perunding, Pensyarah & Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com
Perunding, Pensyarah & Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com
Pelaburan Saham Amanah Islam: www.islamic-invest-malaysia.com
No comments:
Post a Comment